Karakteristik Media Pembelajaran untuk Generasi Z dan Alfa

Gambar. Generasi


Sering kali kita mendengarkan istilah-istilah yang merujuk kepada generasi dengan pengelompokan berdasarkan tahun kelahiran. Kita tahu dengan istilah Generasi Baby Boomer, Gen X, Generasi Milenial, Gen Z, dan Generasi Alfa. Setiap generasi mengalami fase kehidupan dan lingkungan yang berbeda, oleh sebab itulah karakter individu terbentuk secara khas akibat kondisi yang ada. Karakteristik beberapa generasi sebenarnya jika dicermati lagi terbentuk akibat perkembangan dari teknologi. Teknologi secara tidak langsung mengubah cara masyarakat untuk beraktivitas serta melakukan sesuatu. Kecenderungan dan kebiasaan itulah yang pada akhirnya dapat membentuk karakteristik setiap generasi. Oleh sebab itulah, beberapa ahli dapat mengidentifikasi kekhasan karakter dari setiap generasi dengan baik. Sebelum kita meninjau lebih jauh tentang bagaimana karakteristik dari beberapa generasi yang ada saat ini, mari kita lihat pengkategorian generasi-generasi tersebut berdasarkan rentang tahun kelahirannya sehingga kita semua bisa memeriksa termasuk kategori generasi apakah kita sebenarnya. Pengategorian generasi-generasi tersebut disajikan dalam tabel berikut.

Tahun Kelahiran

Nama Generasi

< 1946

Pre Baby Boom

1946 – 1964

The Baby Boom

1965 – 1976

Generasi X (The Baby Bust)

1977 – 1997

Generasi Y (Millennial Generation)

1998 – 2009

Generasi Z (Net Generation)

> 2010

Generasi Alfa

(Tapscott, 2009)

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa individu yang lahir pada rentang tahun 1998 hingga 2009 disebut sebagai Generasi Z atau biasa dikenal dengan Gen Z, sedangkan individu yang lahir di atas tahun 2010 disebut dengan Generasi Alfa atau biasa dikenal dengan istilah Gen Alfa. Kedua generasi ini merupakan generasi yang menghuni sebagian besar jenjang pada bangku pendidikan. Mulai dari jenjang SD hingga bahkan jenjang perkuliahan. Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil sensus penduduk Indonesia tahun 2020. Menurut data sensus penduduk Indonesia, diketahui jumlah penduduk dari Generasi Z yaitu sebanyak 74,93 juta jiwa atau 27,94% dan Post Gen Z/Generasi Alfa sebanyak 29,17 juta jiwa atau 10,88%. Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa generasi Z di Indonesia berjumlah sangat besar, sedangkan generasi Alfa dapat dipastikan akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah kelahiran. Situasi tersebut mengharuskan kita sebagai pendidik untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memberikan fasilitasi pembelajaran yang sesuai dengan karakeristik para peserta didik, baik untuk peserta didik dari generasi Z maupun Alfa. 

Karakteristik Generasi Z dan Alfa tentu berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perbedaan tersebut lebih disebabkan karena perbedaan fase kehidupan serta perkembangan teknologi pada waktu individu tersebut lahir dan berkembang. Pembelajaran masa sekarang akan menjadi tepat guna apabila seorang pendidik mampu memberikan fasilitasi belajar sesuai dengan karakteristik Generasi Z dan Alfa. Salah satu bentuk fasilitasi pendidik terhadap proses belajar peserta didik Generasi Z dan Alfa ialah Media Pembelajaran. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa media merupakan salah satu komponen komunikasi dalam pembelajaran. Media pembelajaran secara efektif mampu mengaktifkan dua sensor yang dimiliki peserta didik selama proses pengiriman informasi. Mari kita bahas secara bertahap terkait karakteristik media pembelajaran yang tepat bagi para peserta didik Generasi Z dan Alfa.

Karakteristik Generasi Z dan Alfa

Berdasarkan data yang berhasil kami himpun melalui beberapa publikasi penelitian, survei, dan artikel, dapat diketahui bahwa karakteristik Generasi Z secara garis besar ialah sebagai berikut :
  1. Menggemari atau Melek Teknologi
  2. Fleksibel
  3. Lebih Cerdas
  4. Terbuka/ Toleran/ Menerima Perbedaan
  5. Visual (Menyukai Foto/Gambar atau Video)
  6. Senang Berekspresi (melalui Media Sosial)
  7. Pragmatis dan analitis
  8. Sulit fokus (akibat terbiasa mendapatkan informasi yang pendek)
  9. Multitasking atau task switch
Karakteristik Generasi Z jika diamati sebenarnya terbentuk akibat adanya perkembangan teknologi serta pemanfaatannya yang masif diberbagai bidang/sektor. Generasi Alfa sebagai penerus Generasi Z secara karakteristik tidak terlalu jauh berbeda, karena dua generasi tersebut lahir pada masa perkembangan teknologi yang hampir sama. Karakteristik Generasi Alfa berdasarkan data yang berhasil kami himpun melalui beberapa publikasi penelitian, survei, dan artikel ialah sebagai berikut :
  1. Pengguna digital asli (digital natives)
  2. Tingkat kecerdasan tinggi
  3. Kurang bersosialisasi dan individualis
  4. Daya kreativitas yang kurang
  5. Pengguna aktif gadget dan aplikasi
  6. Rentang perhatian pendek
  7. Instan, praktis, dan kurang menghargai proses
Generasi Z dan Alfa ialah seorang digital natives atau seseorang yang sejak awal sudah familiar dan memanfaatkan teknologi. Hal tersebut berarti bahwa peserta didik pada generasi tersebut sudah menjadi pengguna teknologi digital sejak kecil atau pertama kali belajar. Sebagai seorang digital natives maka peserta didik Generasi Z dan Alfa memiliki kecenderungan untuk menggunakan aspek visual lebih tinggi dari generasi sebelumnya, serta pengguna perangkat digital atau gadget yang lebih aktif daripada generasi sebelumnya. Generasi Z lebih suka berekspresi serta bersosialisasi secara terbuka atau toleran dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Pada aspek ini, Generasi Alfa memiliki kecenderungan untuk bersikap individualis serta kurang dapat bersosialisasi. Generasi Z dan Alfa memiliki rentang perhatian atau fokus yang pendek, sehingga mereka akan lebih menyukai melihat informasi baik berupa video atau gambar yang sifatnya ringkas atau berdurasi pendek.

Formulasi Media Pembelajaran untuk Generasi Z dan Alfa

Berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik Generasi Z dan Alfa maka kami menyusun formulasi media pembelajaran yang sesuai kebutuhan belajar peserta didik dari kedua generasi tersebut. Formulasi media pembelajaran tersebut disusun berdasarkan komponen belajar serta jenis teknologi yang digunakan dalam menyusun media pembelajaran. Formulasi media pembelajaran untuk peserta didik Generasi Z dan Alfa disajikan secara ringkas melalui tabel berikut.

Komponen Belajar

Formulasi Media Pembelajaran

Keterangan

Teknologi Audiovisual/ Video

Teknologi Berbasis Komputer/Aplikasi & Terpadu/Website

1. Tahap Awal

Menarik perhatian

Menyertakan suara latar belakang (backsound).

 

Memberikan ucapan salam kepada peserta didik.

 

Menampilkan beberapa tayangan gambar atau video terkait materi yang dibahas agar dianalisis oleh peserta didik.

Menyediakan suara latar belakang (backsound) yang didapat dihidupkan atau dimatikan selama aplikasi berjalan, khusus untuk jenjang anak usia dini dan dasar.

 

Memberikan foto atau video singkat tentang materi yang akan dibahas. Peserta didik menanggapi terhadap foto atau video yang ditampilkan.

Mengakomodasi karakteristik analitis peserta didik generasi Z, serta tingkat kecerdasan yang tinggi dari generasi Alfa

Menjelaskan tujuan pembelajaran

Menyampaikan hal-hal esensial dari tujuan pembelajaran.

Menuliskan hal-hal yang esensial dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh peserta didik.

Mengakomodasi karakteristik pragmatis atau instan peserta didik generasi Z dan Alfa

 

Menyampaikan keterampilan prasyarat

Menyampaikan kemampuan prasyarat sebelum melanjutkan dalam mempelajari materi. (jika ada)

Menuliskan beberapa materi yang wajib dikuasai sebelum mempelajari materi. (jika ada)

-

 

 

2. Penyajian Isi

Menjelaskan isi

Menyajikan materi esensial dari topik yang sedang dipelajari, serta diorganisasikan dari materi yang mudah ke materi yang sulit.

 

Materi disajikan dengan menggunakan paradigma baru yaitu Student Centered dan Konstruktivisme, sehingga diharapkan peserta didik dapat secara mandiri membangun konstruksi pemahamannya sendiri.

 

Materi atau konten pembelajaran harus mengkombinasikan antara teks, gambar, suara, dan video/animasi.

 

Teks :

-    Maksimal 2 jenis font yang berbeda.

-    Font tegak atau mudah dibaca, serta dihindari menggunakan font bertipe hand writing.

-    Teks mayoritas tulisan kecil (lowercase).

-    Warna teks kontras dengan warna latar belakang.

-    Ukuran teks mempertimbangkan jarak pandang peserta didik sehingga dapat terbaca dengan jelas dan mudah.

 

Gambar :

-    Visualisasi lebih baik jika bersifat moderat, daripada realistik. Visualisasi moderat berupa gambar bertipe vector atau ilustrasi.

-    Kualitas gambar baik atau jernih tidak kabur (blur).

-    Gambar yang berfungsi untuk menjelaskan konsep diletakkan berdekatan dengan teks yang berkaitan tersebut.

-    Gambar yang bersifat dekoratif lebih baik dihindarkan, atau dibuat kurang menonjol.

 

Suara :

-    Suara narasi perlu disertakan untuk mendukung penyampaian materi, khususnya digunakan untuk pembelajaran Bahasa.

-    Suara narasi juga dapat diintegrasikan dalam video, sehingga dapat bersifat audiovisual.

 

Video :

-    Durasi video yang dapat dipilih ialah 30 detik, 1 menit, dan maksimal 5 menit.

-    Visualisasi dalam video disarankan menggunakan animasi.

-    Jika menggunakan video dalam Bahasa asing disarankan untuk diberikan terjemahan, kecuali ada kekhususan tertentu seperti untuk pembelajaran Bahasa asing tersebut.

 

 

Mengakomodasi karakteristik pragmatis dan rentang perhatian yang pendek peserta didik generasi Z dan generasi Alfa

 

Mengakomodasi karakterisik visual peserta didik generasi Z, sehingga dapat diketahui pada generasi Z cenderung memiliki gaya belajar visual dibandingkan dengan gaya belajar lain, seperti auditori dan kinestetik. Serta mengakomodasi karakteristik generasi Alfa sebagai pengguna aktif gadget dan aplikasi yang juga cenderung visual.

Memberikan bimbingan belajar (petunjuk belajar)

Memandu peserta didik untuk melakukan berbagai hal atau aktivitas selama proses belajar. Kegiatan tersebut sebagai upaya agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Cantumkan kalimat berupa petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan peserta didik dalam proses belajar. Petunjuk belajar tersebut sebagai upaya agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran.

-

3. Partisipasi peserta didik

 

Latihan

Memberikan sebuah aktivitas/latihan kepada peserta didik untuk dilakukan secara mandiri serta memerlukan pendampingan selama proses latihan.

 

Latihan perlu dirancang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas.

Menyediakan sebuah latihan yang memiliki relevansi dengan materi, seperti soal-soal (kuis), aktivitas siswa, dan sebagainya.

 

Latihan perlu dirancang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas.

Mengakomodasi karakteristik kreativitas dan kemampuan bersosialisasi yang rendah terutama pada generasi Alfa, serta karakteristik senang berekspresi di media sosial pada generasi Z.

 

Umpan balik

-

Menyediakan umpan balik yang muncul secara otomatis berupa konfirmasi terhadap hasil/skor latihan yang dikerjakan (jika memungkinkan)

Mengakomodasi karakteristik fleksibel dari generasi Z dan karakteristik individualis dari generasi Alfa. Umpan balik otomatis akan memberikan kesempatan untuk melakukan evaluasi diri (self-evaluation)

4. Penilaian

Tes keterampilan awal

-

Menyediakan sebuah tes singkat berupa kuis untuk mendiagnosa kemampuan awal peserta didik.

-

Pre-test

-

 

Menyediakan tes berupa kuis di awal sebelum penyampaian materi.

-

Post-test

-

 

Menyediakan tes berupa kuis di akhir setelah penyampaian materi. Tes berperan sebagai self-evaluation bagi peserta didik.

-

5. Kegiatan tindak lanjut

Retensi

Menyampaikan rangkuman atau kesimpulan dari materi yang disampaikan.

Menyediakan sebuah bagian atau halaman yang berisi rangkuman materi.

Mengakomodasi karakteristik rentang perhatian yang pendek, instan, dan pragmatis dari pada generasi Z dan generasi Alfa.

Relevansi materi

Menyampaikan keterkaitan materi dengan materi berikutnya atau kaitan materi dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.

Memberikan penjelasan terkait keterkaitan materi dengan materi berikutnya atau kaitan materi dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.

-


Formulasi tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam merancang media pembelajaran yang tepat untuk memenuhi karakteristik peserta didik Generasi Z dan Alfa. Seluruh formulasi tersebut disusun berdasarkan analisis karakteristik Generasi Z dan Alfa secara teliti, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan belajar peserta didik pada Abad ini. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan ini, ruang diskusi sangat dibuka lebar melalui kolom komentar. 

Catatan :
Seluruh tulisan dalam artikel ini merupakan ringkasan dari artikel ilmiah kami yang berjudul "Formulasi Media Pembelajaran untuk Peserta Didik Generasi Z dan Generasi Alfa pada Era Society 5.0". Penjelasan lebih lengkap terkait topik dalam artikel ini dapat dibaca pada artikel ilmiah tersebut. Artikel ilmiah tersebut dapat diakses melalui halaman berikut PISCES :Proceeding of Integrative Science Education Seminar.



Referensi :
Tapscott, D. (2009). Grown Up Digital: How the NetGeneration is Changing Your World. McGraw-Hill.

PRISMANATA, Yoga; SARI, Dewi Tinjung. Formulasi Media Pembelajaran untuk Peserta Didik Generasi Z dan Generasi Alfa pada Era Society 5.0. PISCES : Proceeding of Integrative Science Education Seminar, [S.l.], v. 2, n. 1, p. 44-58, dec. 2022. Available at: <https://prosiding.iainponorogo.ac.id/index.php/pisces/article/view/697>
Yoga Prismanata

Saya adalah seorang penggiat di dunia pendidikan. Konsentrasi saya sekarang ialah dalam hal teknologi pendidikan dan pendidikan geografi. Saya sangat suka dalam menciptakan karya, baik berupa tulisan maupun media pembelajaran.

1 Komentar

Kami ucapkan terima kasih telah mengunjungi dan membaca tulisan di website kami. Silahkan sampaikan kritik, saran, dan diskusi melalui kolom komentar.

Lebih baru Lebih lama