SEO (Search Engine Optimization) : Pengenalan, Konsep Dasar, dan Teknis Penerapannya

Gambar. SEO (Search Engine Optimization)


SEO atau Search Engine Optimization yang secara singkat dapat disebut sebagai proses pengoptimalan agar website dapat terpilih oleh mesin pencari (Search Engine) untuk muncul di halaman atas atau halaman pertama pencarian menggunakan kata kunci tertentu. Untuk dapat membuat website kita dapat tampil di halaman pertama atau bahkan urutan pertama pada pencarian, kita perlu mengupayakan beberapa hal dan biasanya hal tersebut cukup memerlukan waktu. Istilah lain ada yang disebut dengan SEM atau Search Engine Marketing yaitu suatu layanan pengiklanan dari mesin pencari (Google). Kita dapat dengan mudah untuk tampil pada pencarian teratas mesin pencari secara cepat yakni dengan cara mengiklankan website kita ke Google Ads. Konsekuensinya ialah kita harus membayar ke Google untuk menikmati layanan tersebut. Jika SEM bersifat berbayar, maka SEO bersifat gratis. Penting bagi kita untuk dapat menguasai SEO sebab selain tidak berbayar, pengoptimalan search engine untuk website menggunakan SEO dapat bertahan lebih lama di halaman pertama pencarian Google. 

SEO tersebut sangat bermanfaat bagi kita yang memiliki sebuah website serta berkeinginan untuk dapat menaikkan trafik pengunjung, terlebih untuk tujuan pemasaran atau marketing produk/jasa. Pada SEO terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan, seperti :
  1. Keyword Research yakni proses observasi dan analisis tentang kata kunci yang sering digunakan oleh user.
  2. Competitive Research yakni proses observasi dan analisis terhadap kompetitor-kompetitor pada bidang yang sama 
  3. On-page Optimization yakni pembuatan konten yang berkualitas dan pengoptimalan halamannya.
  4. Off-page Optimization yakni konsep tentang backlink atau tautan ekternal yang menuju ke halaman website kita.
Setidaknya, secara umum terdapat 4 langkah atau tahapan tersebut yang perlu dilakukan oleh para pelaku SEO. Baiklah mari kita bahas satu per satu !!

Keyword Research

Keyword research merupakan langkah observasi dan analisis kata kunci yang relevan dengan konten website atau bisnis yang kita miliki. Hasil akhir yang diharapkan ialah daftar kata kunci atau keywords yang paling relevan dengan konten website atau bisnis kita, disertai dengan volume atau besaran rata-rata pencariannya (average monthly search volume).

Beberapa konsep yang perlu dipahami mengenai kata kunci atau keyword pada search engine akan dijelaskan seperti berikut :

 Jenis keywords Berdasarkan Tujuan Pengguna
  • Informational Keyword, yaitu kata kunci yang digunakan hanya untuk mencari informasi. Kata kunci tipe ini merupakan kata kunci yang paling banyak digunakan, karena memang hanya untuk mencari informasi saja. Contoh kata kuncinya ialah "Cara memasukkan soal di e-learning", dst.
  • Transactional Keyword, yaitu kata kunci yang digunakan untuk mencari dan membeli suatu produk atau barang. Kata kunci tipe ini memiliki nilai yang cukup tinggi, sebab biasanya orang yang menggunakan kata kunci ini di search engine ialah orang yang sudah memiliki niat untuk membeli produk/barang. Kata kunci ini sangat cocok untuk ditargetkan para pelaku bisnis. Contoh kata kuncinya ialah "Jual madu murni", "Jasa pembuatan website", dst.
  • Navigational Keyword, yaitu kata kunci yang digunakan oleh pengguna untuk mencari sesuatu hal yang sudah mereka ketahui, akan tetapi tidak mengetahui alamat website-nya apa. Contoh kata kuncinya ialah "eduprisma" untuk mengetahui alamat eduprisma.com.
 Jenis keywords Berdasarkan Panjang Katanya
  • Short Tail, yaitu kata kunci yang terdiri dari 1-2 kata atau kadang sampai 3 kata. Contoh : "Jual Madu, Jual Madu Asli". Kata kunci short tail memiliki pencarian yang lebih banyak atau trafik yang tinggi, karena hanya menggunakan 2-3 kata maka persaingan tinggi akan tapi kurang mempunyai purchase intent (keinginan pengguna untuk membeli) karena terlalu luas.
  • Long Tail, yaitu kata kunci yang terdiri lebih dari 3 kata. Contoh : "Jual Madu Murni 500 ml, Jual Handphone Asus Zenfone 6, dst". Kata kunci long tail memiliki pencarian yang lebih sedikit atau trafik rendah, karena menggunakan kata kunci lebih dari 3 kata (lebih spesifik) maka persaingan rendah, lebih punya purchase intent (keinginan pengguna untuk membeli) yang tinggi.
Kata kunci atau keyword yang ditargetkan haruslah relevan dengan tujuan yang diinginkan atau relevan dengan bisnis yang sedang ditekuni. Sebagai contoh, informational keyword dan short tail keyword sesuai untuk website yang bersifat informasi atau tutorial. Sedangkan transactional keyword dan long tail keyword sangat sesuai untuk mendukung digital marketing untuk bisnis agar dapat meningkatkan penjualan. Langkah-langkah melakukan keyword research, ialah sebagai berikut :
  1. Tentukan "seed keywords", dari penawaran bisnis/website kita dan dari bertanya ke target user apa kata kunci yang mereka cari di Google;
  2. Validasikan dengan cara mengetik di Google;
  3. Gunakan tools untuk mendapatkan search volume dan keywords terkait. Salah satunya adalah Uber Suggest dari NeilPatel.com. Selain untuk keyword research, tools ini bisa digunakan untuk competitor research;
  4. Masukkan keyword dari langkah sebelumnya satu per satu ke tools ini;
  5. Download hasilnya, beserta keywords terkait dari keyword awal tadi;
  6. Kompilasi hasilnya dan lakukan analisis hingga kita mendapatkan keywords sesuai kriteria;
  7. Hasil akhirnya berupa daftar keywords. Masing-masing keyword ini akan memiliki page-nya masing-masing. 

Competitive Research

Competitive research atau competitor research merupakan tahapan analisis dan observasi yang kita lakukan terhadap lawan atau kompetitor dalam konteks "konten website" atau "bisnis. Tujuan akhir competitor research adalah mengetahui strategi SEO yang dilakukan oleh kompetitor. Manfaat dari competitor research ialah sebagai berikut :
  • Daftar siapa saja kompetitor kita.
  • Keywords yang mendatangkan traffic ke website kompetitor.
  • Strategi konten kompetitor.
  • Backlinks yang kompetitor dapatkan.
Setelah mendapatkan keempat data tersebut dari kompetitor, harapannya ialah kita dapat meniru atau bahkan terpacu untuk melakukan strategi yang lebih baik lagi, sehingga website kita akan mendapatkan hasil lebih baik dari kompetitor dalam halaman pencarian. Proses yang perlu dilewati dalam competitor research ialah sebagai berikut :
  1. Masukkan target keywords ke search engine.
  2. Perhatikan top 3 sampai 5 dari setiap keyword itu.
  3. Buka satu persatu, lihat apa saja yang kompetitor tawarkan di websitenya, seperti apa title-nya, deskripsinya, URL-nya, konten, fitur khusus, penawaran spesial, dan sebagainya.
  4. Buka Uber Suggest, masukkan url kompetitor tersebut. Menu-menu di Uber Suggest menunjukkan berbagai hal yang dari kompetitor, seperti berikut ini :
  • "Keywords" - untuk melihat keywords yang masuk ke website mereka. Dari sini, kita bisa mendapatkan ide apa keywords yang bisa ditambahkan lagi ke daftar target keywords kita.
  • "Top Pages" - untuk melihat pages yang paling banyak mendapatkan traffic.
  • "Backlinks" - untuk melihat dari mana aja backlinks mereka.

On-Page Optimization

Tahap on-page optimization ini merupakan satu langkah dalam SEO untuk memperbaiki website kita sendiri menjadi lebih "cakep, ganteng, atau cantik" menurut Google (search engine). Ketika website kita terlihat "cakep" menurut Google, maka harapannya website kita bisa berada di halaman pertama bahkan di posisi/baris pertama pencarian Google. Terdapat dua bagian yang perlu dilakukan dalam on-page optimization yaitu konten dan teknis. 

Pengoptimalan Halaman dari Segi Konten
Konten dalam konteks on-page optimization ialah membuat halaman website kita menjadi yang paling bagus menurut mesin pencari atau search engine. Terdapat 3 kriteria untuk dapat dikatakan website yang bagus berdasarkan search engine evaluator guideline Google, yang bisa disingkat dengan EAT, diantaranya yaitu:
  • Expertise, yaitu halaman website kita harus berisi konten yang komprehensif, detail, dan mudah dimengerti, khususnya untuk topik/target keyword yang kita incar.
  • Authoritative, yaitu halaman website kita harus memiliki otoritas atau kewenangan untuk membahas topik itu, misalnya website pendidikan yang ditulis oleh seorang guru, dosen, atau pakar pendidikan.
  • Trusted, yaitu halaman website kita harus dapat dipercaya atau profesional, misalnya dengan menggunakan template yang profesional, menggunakan jaringan htpps, terdapat Customer Service 24 jam bagi website e-commerce, terdapat alamat/kontak, dan sebagainya.
Kemudian sekarang, kita akan membahas bagaimana cara membuat rancangan konten yang memenuhi 3 kriteria tersebut, diantaranya ialah sebagai berikut :
  1. Identifikasi 3-5 kompetitor teratas untuk keyword yang kita incar atau targetkan.
  2. Buka masing-masing website tersebut satu persatu mulai dari website yang ada di posisi teratas, lalu lihat dan identifikasi seperti apa isinya, seperti outline/sub-topik kontennya, fitur-fitur website, layanan/penawarannya, dan sebagainya.
  3. Bandingkan konten website-website kompetitor. Misalnya kompetitor A memiliki konten 1-2-3-4 (anggap saja 1, 2, 3, 4, dst ialah sub-topik atau fitur atau layanan yang dimiliki kompetitor), kompetitor B memiliki konten 1-2-3-5, dan kompetitor C memiliki konten 1-2-4-5.
  4. Dari sini setidaknya kita bisa melihat bahwa konten 1-2-3-4-5 adalah syarat minimal konten yang harus kita miliki di sebuah website. Namun, kita harus kreatif dalam membuat rencangan konten, misalnya dengan merancang konten 1-2-3-4-5-6-7-8 agar lebih lengkap dan menyeluruh, serta lebih baik dari website kompetitor.

■ Pengoptimalan Halaman dari Segi Teknis
Beberapa hal teknis dari tahap on-page optimization yang paling penting diantaranya ialah sebagai berikut :
a. Meta title, atau judul meta merupakan ranking factor dari Google. Judul merupakan hal pertama yang dilihat pengguna sebelum memutuskan mengklik atau membuka website yang muncul di halaman pencarian. Beberapa tips untuk mengoptimalkan judul/title halaman website, diantaranya ialah :
  1. Judul untuk setiap halaman yang ada di website kita harus unik, tidak boleh ada dua halaman dengan judul yang sama.
  2. Judul mengandung target keyword serta letakkan kata yang digunakan untuk keyword tersebut di judul bagian depan.
  3. Judul maksimal terdiri dari 50-60 karakter, termasuk spasi dan nama brand di akhir judul.
  4. Judul mengandung click-bait (memancing orang untuk mengklik).
b. Meta description, atau deskripsi meta merupakan penjabaran lebih detil mengenai konten halaman website kita. Meta description bersifat melengkapi meta title yang memiliki jumlah kata yang terbatas. Beberapa tips untuk mengoptimalkan deskripsi halaman website, diantaranya ialah :
  1. Deskripsi harus mengandung keyword yang ditargetkan (nanti akan ditebalkan di halaman hasil pencarian oleh search engine).
  2. Deskripsi harus memuat alasan kenapa pengguna harus mengklik yang itu dibanding kompetitor.
  3. Deskripsi berisi maksimal 150 karakter.
c. URL, atau alamat halaman website, yang contohnya seperti "www.namaweb.com". Penulisan URL halaman website harus juga mengandung kata kunci agar pengguna dan search engine mudah mengerti apa isi halamannya hanya dengan melihat URL-nya. Maksudnya ialah seperti contoh berikut, halaman website dengan URL www.duedewi.com/2021/04/madu-murni-asli-500-ml lebih baik jika dibandingan dengan www.duedewi.com/2021/04/?page=123, dikarenakan  isi halaman website langsung terlihat cukup dengan melihat URL-nya. Beberapa tips untuk mengoptimalkan URL halaman website, diantaranya ialah :
  1. URL harus mengandung target keyword.
  2. Gunakan dash ("-") sebagai pengganti spasi dalam penulisan URL halaman website.
  3. URL jangan terlalu panjang, usahakan hanya terdiri 3-5 kata saja.
d. Internal linking, atau link/tautan halaman lain yang ada di website kita. Internal linking ini berguna untuk membantu serta memberi tahu search engine bahwa ada halaman/konten lain di website kita, selain itu internal linking dapat membantu pengguna agar tidak bounce atau pergi ke luar website kita sehingga setelah membaca konten di website kita, mereka akan pergi ke konten/halaman lain yang ada di website kita. Tautan/link tersebut dapat berupa link dalam bentuk kata/kalimat dalam paragraf atau dapat berupa tulisan/artikel terkait yang biasanya muncul di tengah atau di akhir konten/halaman.

e. Heading structure, konten sebuah website perlu dibagi menjadi beberapa struktur selain judul, seperti adanya subjudul sebelum paragraf.  Dalam sebuah website diperlukan adanya heading 1, heading 2, heading 3, dan seterusnya, dengan tujuan agar search engine dapat mendeteksinya sebagai daftar isi, sehingga search engine memahami konten website kita berisi tentang apa. Selain itu, dari sisi pengguna juga akan dimudahkan dengan cukup membaca subjudul untuk menemukan informasi yang dibutuhkan saja (tidak perlu membaca secara keseluruhan).

f. Mobile friendly, website kita harus terlihat bagus dan rapi ketika diakses melalui handphone/smartphone. Menurut data, saat ini terdapat 70-80% pengguna mengakses website dari handphone/smartphone mereka, sehingga search engine akan lebih banyak mengindeks website yang mobile friendly serta menghilangkan website yang tidak mobile friendly dalam daftar halaman pencariannya.

g. Fast loading, atau kecepatan website ketika dibuka. Pengguna dan search engine menyukai website yang cepat ketika dibuka. 

Off-Page Optimization

Tahap off-page optimization lebih berkaitan dengan segala hal di luar dari website kita, terutama berkaitan dengan Backlink atau tautan/link yang mengarah ke website kita yang terpasang di website lain (di luar website kita). Permasalahannya ialah tidak semua backlink baik bagi SEO website kita, karena faktanya tidak semua link sama di mata search engine. Terdapat backlink yang bisa meningkatkan ranking website kita, dan ada pula backlink yang malah membuat website kita hilang/turun. Ada beberapa konsep penting tentang link, diantaranya ialah sebagai berikut :
  • Link dari website populer lebih bernilai dari website yang kurang terkenal/populer.
  • Link dari domain baru lebih bernilai dari link dari page baru dari domain yang sebelumnya ada.
  • Link yang membawa traffic user (artinya ada user yang mengklik, bukan cuma sekedar link dari website yang tidak ada pengunjungnya) itu lebih bernilai.
  • Link yang ada di body content (tempat pengguna membaca konten) lebih bernilai dibanding link di footer atau sidebar, karena memang jarang dibaca atau bahkan diklik.
  • Link yang mudah didapat, biasanya lebih tidak bernilai. Contohnya 100 link menggunakan software SEO itu jauh lebih sedikit nilainya dibanding 1 link dari website terkenal, seperti kompas.com atau detik.com.
Terdapat beberapa cara dalam SEO, ada cara yang cukup beresiko karena menggunakan cara yang dilarang oleh search engine (Google) serta ada cara yang aman sesuai dengan algoritma yang tentu dirahasiakan oleh Google. Beberapa istilah yang perlu dimengerti yang berkaitan dengan optimisasi mesin pencari (SEO) untuk website kita, diantaranya ialah :
  • Black Hat SEO, yaitu metode SEO yang diharamkan search engine, sebab backlink-nya ditujukan untuk mengakali search engine agar memanipulasi ranking dan bukan untuk membantu users. Contoh : link spam, link dari website yang dihack, link yang disembunyikan dalam konten (seperti, warna link dan background disamakan sehingga tidak terlihat), link dengan kata kunci yang exact (seperti, link kata kunci "Madu Murah", kemudian dibuat lagi link kata kunci "Madu Murah Madiun", dan seterusnya). Catatan !! Metode SEO ini bisa dikatakan cukup cepat menaikkan ranking di hasil pencarian, akan tetapi kebanyakan akan cepat turun juga. Bahkan kadang malah bisa hilang dari pencarian karena dianggap ilegal oleh mesin pencari Google.
  • White Hat SEO, yaitu metode SEO yang backlink-nya didapatkan tidak dengan membeli link atau memberi uang kepada pemilik website lain. Tujuan dari backlink ini adalah membantu user, terutama untuk memberikan referensi website berupa link tentang topik/konten tertentu. Google sebagai pemilik search engine paling besar dan populer saat ini, menginginkan internet yang demokratis, sehingga diharapkan yang berada di posisi teratas pencarian merupakan website yang berkualitas. Contoh : kita sudah membuat artikel yang berkualitas dan bermanfaat oleh user, kemudian user tersebut memberikan referensi berupa link tersebut kepada user lain melalui berbagai media seperti website dan media sosial yang bersangkutan. Catatan !! Metode SEO ini sangat aman untuk digunakan karena rangking website di Google akan bertahan lama, akan tetapi metode ini sangat butuh waktu, usaha, dan kesabaran dari pemilik website.
  • Gray Hat SEO, yaitu metode SEO yang bersifat abu-abu alias tidak black hat atau white hat, artinya diantara keduanya. Metode SEO ini tidak benar-benar mengakal-akali seperti black hat, tapi juga tidak benar-benar tanpa uang seperti white hat. Banyak praktisi SEO masih menggunakan cara-cara ini, karena hasilnya juga terbukti. Contoh : membuat banyak blog kemudian memasang backlink di blog tersebut mengarah ke website kita, membayar pemilik website lain untuk memasangkan backlink yang mengarah ke website kita, membayar pemilik website lain untuk mereview website kita (endorsment) kemudian juga menaruh backlink yang mengarah ke website kita.
Setelah memahami beberapa cara/metode SEO, tentu kita memahami bahwa White Hat SEO ialah cara SEO yang paling aman dan sesuai dengan kebijakan Google, dan yang akan membuat website kita bertahan lama di hasil pencarian google. Beberapa Strategi White Hat SEO yang paling umum dilakukan oleh para praktisi SEO, diantaranya ialah :
  • Membagi link website di social media akun kita sendiri. Buat akun di berbagai social media (Twitter, Instagram, Facebook, pinterest, LinkedIn, dst.), berikan link di akun kita dan rutin share konten website kita di sana.
  • Komentar di website atau blog lain di komunitas yang relevan dengan konten website kita, yang biasanya kita dapat mencantumkan profil kita sebelum berkomentar.
  • Menyumbang tulisan ke website atau blog lainnya yang tentu kita wajib mencantumkan profil kita di website tersebut.
  • Website user generated content, seperti : kompasiana, indonesiana, dan medium. Kita dapat menulis di website tersebut dan mencantumkan link website kita.
  • Online forum/groups/QA sites, sesuai niche atau tema konten website kita.
  • Menjadi expert atau ahli, yang melalui wawancara atau menjadi narasumber kita dapat mencantukan profil kita.
  • Public Relation (PR) dan publikasi positif lainnya.
  • Membuat resource content yang bisa jadi referensi.
  • Dari stakeholders/partner bisnis kita sendiri. 
Baiklah rekan-rekan semuanya, itulah artikel yang memuat ringkasan materi mengenai SEO (Search Engine Optimization) yang dapat kita mulai dari mengenali beberapa konsep dasar dan teknis penerapannya pada website yang kita miliki. Tentu setelah menerapkan SEO pada website kita, ada 3 matriks yang perlu kita pantau, diantaranya ialah : Ranking (setidaknya ada peningkatan ranking/peringkat dari waktu ke waktu), Traffic (jumlah pengunjung yang harus meningkat dari waktu ke waktu), dan Conversion (jika website kita bersifat transaksional, berarti transaksi/penjualan juga harus meningkat). Pemantauan tersebut bertujuan agar kita terus meningkatkan langkah-langkah SEO agar website kita terus meningkat, baik dari segi ranking, traffic, maupun conversion (jika website bersifat transaksional).


Seluruh tulisan tentang SEO tersebut di atas merupakan ringkasan materi yang disampaikan oleh mentor SEO kami, Muhammad Ilman Akbar (Product Manager Traveloka). Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada mentor kami.

Yoga Prismanata

Saya adalah seorang penggiat di dunia pendidikan. Konsentrasi saya sekarang ialah dalam hal teknologi pendidikan dan pendidikan geografi. Saya sangat suka dalam menciptakan karya, baik berupa tulisan maupun media pembelajaran.

Posting Komentar

Kami ucapkan terima kasih telah mengunjungi dan membaca tulisan di website kami. Silahkan sampaikan kritik, saran, dan diskusi melalui kolom komentar.

Lebih baru Lebih lama