Gambar. E-Learning
Pada kesempatan
ini kita akan membahas mengenai pembuatan e-learning berbasis web yang
memanfaatkan LMS atau Learning Management
System. LMS adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyampaikan materi
pembelajaran dan sumber belajar secara online berbasis jaringan, mengelola
kegiatan pembelajaran serta hasil – hasilnya, memfasilitasi interaksi,
komunikasi, kerjasama antara pengajar dan peserta didik (Herman Dwi Surjono,
2013:6). LMS memberikan fasilitas kepada pengguna berupa berbagai kegiatan atau
aktivitas untuk mendukung proses pembelajaran, seperti administrasi,
penyampaian materi pembelajaran, penilaian, pemantauan, dan
komunikasi/interaksi.
Piranti lunak
atau software LMS atau platform e-learning cukup bervariasi, mulai
dari yang berbayar hingga gratis (open
source). Salah satu LMS atau platform
yang bersifat open source ialah
Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic
Learning Environtment). Moodle merupakan sistem pengelolaan pembelajaran
yang cukup lengkap dalam menyediakan berbagai fasilitas untuk menunjang
pelaksanaan pembelajaran. Pembuatan dan pengelolaan Moodle pada dasarnya cukup
mudah, pengguna atau pengelola hanya perlu menambahkan atau mengurangi beberapa
komponen atau fitur sesuai kebutuhan. Pengguna atau pengelola tidak memerlukan
keahlian khusus dalam hal programing
untuk dapat mengoperasikan atau menggunakan e-learning. Moodle dapat diperoleh
secara gratis di http://moodle.org. Moodle menyediakan
software, selain itu juga menyediakan
berbagai theme yang dapat diterapkan
dan dikostumisasi sehingga e-learning yang dibuat akan lebih menarik.
Instalasi
Moodle dapat bersifat offline atau online. Instalasi yang bersifat offline dilakukan jika e-learning yang
akan dibuat hanya untuk latihan sehingga tidak perlu diakses secara luas
terlebih dahulu. Instalasi yang bersifat online
dapat dilakukan jika e-learning memang benar – benar ingin disebarluaskan atau
dapat diakses secara bebas. Meskipun demikian, kami sangat merekomendasikan
untuk langsung menginstal Moodle secara online
walaupun mungkin Anda masih tahap belajar. Hal tersebut tidak menjadi masalah
karena instalasi Moodle secara online
lebih ringkas dan mudah jika dibandingkan secara offline. Namun demikian, perlu diketahui bahwa instalasi Moodle
secara online memerlukan sebuah Web
Hosting sehingga sebelum melakukan instalasi Moodle, Anda harus menyiapkan sebuah Web Hosting terlebih dahulu baik yang sifatnya berbayar ataupun gratis. Untuk lebih
mempermudah menentukan instalasi e-learning berbasis Moodle, maka kami berikan beberapa pilihan cara dalam menginstal Moodle seperti
berikut ini.
1.
Instalasi Moodle melalui web hosting
Instalasi moodle melalui web hosting dapat dilakukan
jika kita sudah memiliki web hosting. Web hosting dapat diperoleh secara gratis namun biasanya penyedia
layanan gratis memiliki beberapa keterbatasan dalam pelayanannya. Hal penting
yang harus diketahui bahwa e-learning menggunakan Moodle dalam pengoperasiannya
memerlukan lalu lintas jaringan yang cukup tinggi sehingga akan berakibat pada
beban server yang cukup besar. Jika menggunakan penyedia layanan web hosting gratis, maka Anda harus
bersiap – siap jika suatu saat e-learning Anda akan dihapus karena dianggap
menggunakan lalu lintas data yang terlampau tinggi. Namun, jika hanya Anda
sendiri yang mengakses maka kemungkinan hal tersebut tidak akan terjadi.
Penyedia layanan hosting yang
bersifat gratis salah satunya ialah IdHostinger (https://www.hostinger.co.id). Setelah
Anda mendaftar serta memperoleh domain dan hosting, maka Anda akan dapat
menginstal Moodle yang sudah disediakan oleh penyedia layanana web hosting tersebut.
Langkah – langkah dalam instalasi Moodle melalui web hosting secara lebih rinci dapat
Anda lihat dalam Modul Pelatihan E-Learning yang sudah kami susun berikut ini.
2.
Instalasi Moodle melalui penyedia atau provider
Penyedia layanan Moodle juga dapat digunakan untuk
membuat sebuah e-learning. Salah satu penyedia Moodle secara gratis ialah
Gnomio (www.gnomio.com). Pembuatan
e-learning melalui penyedia tersebut relatif sangat mudah karena hanya
memasukkan nama alamat e-learning yang diinginkan, kemudian jika alamat
tersebut tersedia maka langkah selanjutnya tinggal melakukan proses registrasi
lebih lengkap dan e-learning Anda siap digunakan. Namun sekali lagi, penyedia
layanan gratis pasti selalu punya kelemahan diantaranya ialah memiliki tenggang
waktu penggunaan sehingga jika Anda tidak aktif selama beberapa waktu maka
penyedia akan menghapus e-learning yang sudah Anda buat, dan yang selanjutnya
ialah munculnya beberapa iklan yang menurut beberapa pengguna dirasa cukup
mengganggu mata dan kenyamanan secara estetika.
3.
Instalasi Moodle secara offline
Instalasi Moodle secara offline sebenarnya kurang direkomendasikan karena terkait tingkat
keberhasilan dalam instalasinya. Meskipun demikian, Instalasi Moodle secara offline masih patut untuk dicoba
terlebih bagi Anda yang memiliki dukungan koneksi internet yang cukup terbatas.
Konsep instalasi Moodle secara offline ialah
kita harus membuat sebuah ekosistem jaringan dalam komputer sehingga sistem
komputer kita akan dapat menjalankan e-learning sebagaimana e-learning pada sistem
jaringan atau web bekerja. Instalasi
Moodle secara offline menggunakan
piranti lunak XAMPP dan Moodle yang dapat diperoleh melalui http://moodle.org. XAMPP adalah paket program web
server open source yang berisi Apache web
server, MySQL database, dan PHP
serta Perl. Apache adalah web server
yang memungkinkan kita mengeksplor komputer (localhost) menggunakan web browser seperti IE atau Firefox melalui
ftp atau http. MySQL adalah database
manager yang berguna untuk mengelola data. PHP adalah bahasa script yang dapat
memanipulasi informasi dalam database.
Langkah – langkah dalam instalasi Moodle secara offline secara lebih rinci dapat Anda
lihat dalam Modul Pelatihan E-Learning yang sudah kami susun berikut ini.
Demikian artikel atau tutorial mengenai
pembuatan dan instalasi e-learning pada kesempatan ini. Artikel atau tutorial
e-learning selanjutnya akan membahas tentang pengelolaan e-learning berbasis
Moodle. Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa di tulisan kami berikutnya.
Referensi:
Herman Dwi Surjono. (2013). Membangun course e-learning berbasis moodle. Yogyakarta: UNY Press