Dalam kehidupan kita di bumi ini kita pasti tahu dan mengenal akan siklus cuaca yang ada di Indonesia ini, yaitu kapan akan terjadi musim kemarau dan kapan akan terjadi musim hujan. Jika kita menilik kebelakang pada saat kita diajarkan tentang siklus cuaca bahwa musim hujan terjadi antara bulan Oktober sampai dengan bulan Maret sedangkan musim hujan akan terjadi antara bulan April sampai dengan September. Masih ingatkah Anda ? Kalau masih ingat syukur kalau begitu dan bagi yang belum tidak apa – apa toh sudah saya ingatkan. Dari hal tersebut seharusnya pada bulan – bulan Juli, Agustus, dan bulan – bulan seterusnya harus sudah masuk musim kemarau tetapi kenyataannya pada tahun ini masih terjadi hujan dengan intensitas yang cukup deras, walau memang hujan tidak sesering yang terjadi pada musim penghujan. Hal ini dapat berarti sesuatu yang harus kita syukuri sebab hujan merupakan rahmat dan rezeki dari Allah yang diberikan kepada umatnya, tetapi bisa jadi ini merupakan tanda – tanda atau isyarat yang hendak Allah beritahukan kepada manusia bahwa sebenarnya ada sesuatu hal yang akan terjadi kelak dan secara tidak langsung Allah menyuruh kita untuk bertindak agar sesuatu hal tersebut tidak akan terjadi atau dapat dihindari. Baiklah mungkin Anda mengetahui tentang isu Global Warming (Pemanasan Global) yakni suhu didalam bumi akan meningkat yang disebabkan oleh pencemaran udara berupa gas CO, CO2, dan senyawa pencemar yang lain yang telah berkumpul dibawah lapisan ozon (O3) sehingga akan menimbulkan efek rumah kaca (greenhouse effect). Secara ringkas efek rumah kaca dapat ditampilkan dalam gambar berikut.
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa sinar matahari datang ke bumi dan akan dipantulkan kembali ke angkasa oleh bumi, namun karena ada gas pencemar yang menyelimuti bumi maka sinar akan dipantulkan kembali ke bumi oleh gas pencemar tersebut dan menyebabkan suhu di bumi semakin panas atau dengan kata lain suhu di bumi meningkat. Itulah yang disebut efek rumah kaca.
Lalu bagaimana hubungannya antara global warming dengan hujan yang terjadi ? secara umum proses hujan (presipitasi) adalah proses menguapnya air oleh matahari ke udara yang akhirnya berkumpul atau berakumulasi menjadi gumpalan – gumpalan yang ketika sudah jenuh maka terjadilah hujan. Yang perlu digaris bawahi adalah proses penguapan pada hujan. Penguapan air pada proses hujan secara normal dilakukan oleh panas yang dihasilkan oleh matahari, namun melihat sekarang ini hujan turun sangat deras pada musim penghujan kemarin dan bahkan pada musim kemaraupun masih saja terjadi hujan, hal ini dapat menandakan ada energi panas tambahan untuk membantu panas matahari untuk menguapkan air. Energi panas tambahan tersebut bisa jadi dari fenomena pemanasan global (Global Warming) yang semakin nyata dan bukan sekedar isu lagi. Dengan bertambahnya energi panas yang ada menyebabkan jumlah air yang diuapkanpun juga semakin besar, dan akibatnya seperti yang kita alami sekarang ini yaitu hujan turun sangat deras pada musim penghujan dan pada musim kemarau masih terjadi hujan. Jadi, perlu kita mewaspadainya dan mulai mencegahnya mulai dari sekarang. Siapa yang bisa mencegahnya ? Hanya ada satu makhluk yang diciptakan oleh Allah sejak bumi ada yang secara khusus diciptakan untuk mengatasi masalah di zaman yang akan datang (zaman sekarang). Walau hanya ada satu, namun bila kita berkehendak untuk memperbanyak dirinya maka tidak mustahil hal tersebut terjadi. Makhluk purba tersebut adalah POHON, jadi mari kita tanam pohon untuk selamatkan bumi kita yang tercinta ini yang sebenarnya jika engkau mengetahui bumi ini adalah hidup.
Tags:
Fenomena